Sertifikasi Remote Pilot (Drone)

Sertifikasi Remote Pilot (Drone) Drone adalah alat canggih yang dapat terbang dan di dalamnya terdapat kamera. Drone biasa digunakan untuk keperluan videografi, seperti merekam video YouTube, video profil perusahaan, atau video komersial lainnya. Drone juga dapat digunakan untuk berbagai keperluan lain, seperti survei, pemetaan, pertanian, atau keamanan. Untuk mengoperasikan drone secara legal dan profesional, seorang pilot drone harus memiliki sertifikat atau lisensi yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang. Sertifikat atau lisensi ini menunjukkan bahwa pilot drone telah memenuhi standar kompetensi dan kualifikasi yang ditetapkan. Sertifikat atau lisensi ini juga memberikan beberapa manfaat bagi pilot drone, antara lain: ## 1. Diakui oleh Negara dan Taat Peraturan yang Dibuat Sertifikat atau lisensi pilot drone menunjukkan bahwa pilot drone telah diakui oleh negara sebagai pelaku usaha penerbangan sipil tanpa awak. Pilot drone juga harus mematuhi peraturan yang dibuat oleh pemerintah terkait pengoperasian drone, seperti Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 163 Tahun 2015 tentang Sertifikasi Perangkat dan Sertifikasi Pilot Pesawat Udara Tanpa Awak dan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 107 tentang Sistem Pesawat Udara Kecil Tanpa Awak. Dengan demikian, pilot drone dapat mencegah pelanggaran hukum dan sanksi yang dapat merugikan dirinya sendiri maupun pihak lain. ## 2. Meningkatkan Posisi Tawar Pilot Drone Sertifikat atau lisensi pilot drone juga dapat meningkatkan posisi tawar pilot drone di pasar kerja. Klien akan lebih percaya dan nyaman menggunakan jasa pilot drone yang telah memiliki sertifikat atau lisensi, karena menunjukkan bahwa pilot drone memiliki kemampuan dan kredibilitas yang tinggi. Pilot drone juga dapat menawarkan harga yang lebih kompetitif dan mendapatkan proyek yang lebih banyak dan bervariasi. ## 3. Kemudahan dalam Melakukan Aktivitas dengan Drone Sertifikat atau lisensi pilot drone juga memberikan kemudahan bagi pilot drone dalam melakukan aktivitas dengan drone. Pilot drone dapat mengoperasikan drone di tempat-tempat tertentu yang membutuhkan izin khusus, seperti area perkotaan, stasiun kereta api, bandara, atau tempat keramaian. Pilot drone juga dapat mengurus perizinan dan administrasi yang diperlukan dengan lebih mudah dan cepat. ## 4. Kemampuan Pilot Drone Lebih Baik Sertifikat atau lisensi pilot drone juga menunjukkan bahwa pilot drone telah memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menerbangkan drone. Untuk mendapatkan sertifikat atau lisensi, pilot drone harus mengikuti program pelatihan dan uji kompetensi yang diselenggarakan oleh lembaga penyelenggara sertifikasi, seperti Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI). Dalam program ini, pilot drone akan mendapatkan pengarahan dan bimbingan dari pakar maupun profesional tentang teori dan praktik menerbangkan drone dengan baik dan aman. ## 5. Menambah Jaringan Sertifikat atau lisensi pilot drone juga dapat membantu pilot drone menambah jaringan profesionalnya. Pilot drone dapat bergabung dengan asosiasi atau komunitas pilot drone, seperti APDI, yang merupakan wadah bagi para pilot drone baik yang pemula, semi profesional, hingga kelas profesional. Dengan bergabung dengan asosiasi atau komunitas ini, pilot drone dapat berbagi pengalaman, informasi, tips, atau peluang kerja dengan sesama pilot drone. Itulah beberapa fungsi sertifikasi pilot drone yang perlu diketahui oleh calon maupun praktisi pilot drone. Dengan memiliki sertifikat atau lisensi, pilot drone dapat menjalankan profesinya dengan lebih legal, profesional, dan berkualitas.
Pengambilan Gambar Udara (Aerial Photography)

Pengambilan Gambar Udara – Membuka Perspektif Baru dengan Drone Pengambilan gambar udara telah mengubah cara kita mengabadikan momen dan memahami dunia di sekitar kita. Dengan kemajuan teknologi dan popularitas drone yang semakin meningkat, pengambilan gambar udara kini lebih mudah diakses daripada sebelumnya. Mulai dari pemandangan yang memukau hingga perkotaan yang sibuk, pengambilan gambar udara menawarkan perspektif unik yang menakjubkan dan mempesona. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi seni pengambilan gambar udara, aplikasinya, dan teknik-teknik yang terlibat dalam mengabadikan gambar-gambar indah dari udara. Apa itu Pengambilan Gambar Udara? Pengambilan gambar udara melibatkan pengambilan foto dari posisi yang terangkat, biasanya dari pesawat atau kendaraan udara tak berawak (unmanned aerial vehicle/UAV), yang lebih dikenal sebagai drone. Teknik ini memungkinkan fotografer untuk mengambil gambar dari sudut pandang yang lebih tinggi, memberikan perspektif segar dan unik yang tidak mungkin didapatkan dari tanah. Pengambilan gambar udara telah digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk studi lingkungan, pemetaan, perencanaan perkotaan, properti, pariwisata, dan ekspresi artistik. Aplikasi Pengambilan Gambar Udara:1. Properti dan Real Estat: Gambar udara memberikan pandangan komprehensif tentang properti, menampilkan ukuran, lingkungan sekitarnya, dan kedekatan dengan fasilitas. Agen properti dan pengembang properti menggunakan gambar udara untuk membuat visual yang menarik bagi calon pembeli dan investor. 2. Fotografi Lanskap dan Lingkungan: Pengambilan gambar udara memungkinkan fotografer untuk mengabadikan pemandangan luas, gunung, hutan, dan keajaiban alam dari sudut pandang yang unik. Gambar-gambar ini tidak hanya memperlihatkan keindahan planet kita, tetapi juga membantu meningkatkan kesadaran tentang pelestarian lingkungan. 3. Konstruksi dan Arsitektur: Pengambilan gambar udara sangat berharga dalam industri konstruksi dan arsitektur. Ini membantu dalam survei area yang luas, pemantauan kemajuan konstruksi, dan dokumentasi perkembangan proyek infrastruktur. 4. Pariwisata dan Perjalanan: Gambar udara dapat menarik minat wisatawan dengan memperlihatkan destinasi populer, landmark, dan daya tarik alam dari sudut pandang udara yang menakjubkan. Mereka berfungsi sebagai materi promosi untuk agen perjalanan, hotel, dan dewan pariwisata. 5. Jurnalistik dan Peliputan Acara: Pengambilan gambar udara menambah dimensi ekstra dalam liputan acara, baik itu acara olahraga, festival musik, atau pernikahan. Ini mengabadikan kemegahan acara dan memberikan sudut pandang dan perspektif yang unik. Gunung Batok dan Kawah Bromo Eden Arena – Praha Candi Borobudur Teknik Pengambilan Gambar Udara: 1. Peralatan: Alat utama untuk pengambilan gambar udara adalah drone yang dilengkapi dengan kamera berkualitas tinggi. Drone menawarkan stabilitas, manuverabilitas, dan kemampuan untuk mencapai area yang sulit dijangkau. Penting untuk memilih drone dengan kamera yang baik, mampu menghasilkan gambar beresolusi tinggi. 2. Komposisi: Komposisi memainkan peran penting dalam pengambilan gambar udara. Fotografer harus mempertimbangkan elemen-elemen seperti garis, bentuk, pola, dan warna untuk menciptakan gambar yang menarik secara visual. Menyeimbangkan foreground dan background penting untuk menyampaikan kedalaman dan skala. 3. Pencahayaan: Memahami kondisi pencahayaan penting untuk setiap jenis fotografi, termasuk pengambilan gambar udara. Waktu hari dan arah cahaya dapat sangat mempengaruhi suasana dan estetika gambar. Golden hour (pagi atau sore hari) sering memberikan cahaya yang paling indah untuk pengambilan gambar udara. 4. Keamanan dan Regulasi: Sangat penting untuk mematuhi regulasi dan pedoman setempat saat mengoperasikan drone untuk pengambilan gambar udara. Mengetahui batasan wilayah udara, hukum privasi, dan memperoleh izin atau sertifikasi yang diperlukan. Keamanan selalu menjadi prioritas utama saat sesi pengambilan gambar udara. 5. Pengeditan Pasca-pemrosesan: Setelah mengambil gambar udara, teknik pengeditan pasca-pemrosesan dapat meningkatkan hasil akhir. Perangkat lunak pengeditan seperti Adobe Photoshop atau Lightroom dapat membantu menyesuaikan warna, kontras, dan ketajaman untuk mencapai tampilan yang diinginkan. Kesimpulan:Pengambilan gambar udara telah membuka kemungkinan kreatif yang baru. Dari pemandangan yang memukau hingga dokumentasi perkembangan kota, pengambilan gambar udara menawarkan perspektif segar yang memikat para penonton. Dengan kemajuan teknologi drone, seni ini semakin mudah diakses oleh fotografer dan penggemar. Baik untuk tujuan komersial maupun ekspresi pribadi, pengambilan gambar udara memungkinkan kita untuk melihat dan menghargai dunia kita dari sudut pandang yang lebih luas dan mendalam.
Drone Mapping: Apa itu dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Drone Mapping: Apa itu dan Bagaimana Cara Kerjanya? Drone mapping adalah metode pemetaan udara yang menggunakan drone untuk mengambil gambar-gambar dari area yang ingin dipetakan. Gambar-gambar tersebut kemudian diproses dengan menggunakan perangkat lunak khusus untuk menghasilkan peta 2D atau 3D yang memiliki informasi spasial, yaitu informasi mengenai lokasi dan ukuran objek-objek di peta berdasarkan koordinat nyata. Drone mapping memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan metode pemetaan udara konvensional yang menggunakan pesawat berawak, seperti helikopter. Drone mapping lebih murah, lebih aman, dan lebih mudah dilakukan. Drone mapping juga dapat menghasilkan peta dengan resolusi tinggi dan akurasi yang baik. Ada dua teknologi utama yang digunakan dalam drone mapping, yaitu fotogrametri dan LiDAR. Fotogrametri adalah teknik yang menggunakan banyak foto yang saling tumpang tindih dari objek yang sama untuk membuat model 3D. LiDAR adalah teknik yang menggunakan sinar laser untuk mengukur jarak antara drone dan permukaan bumi, dan kemudian membuat peta 3D berdasarkan data tersebut. Fotogrametri lebih mudah dipahami dan lebih umum digunakan dalam drone mapping. Fotogrametri hanya membutuhkan kamera drone yang berkualitas baik untuk mengambil gambar-gambar dari area yang dipetakan. Gambar-gambar tersebut kemudian diunggah ke perangkat lunak fotogrametri yang akan mengolahnya menjadi peta 3D. LiDAR lebih kompleks dan lebih mahal daripada fotogrametri. LiDAR membutuhkan perangkat khusus yang dapat mengirim dan menerima sinar laser dengan cepat dan akurat. LiDAR juga membutuhkan perangkat lunak khusus untuk mengolah data laser menjadi peta 3D. LiDAR memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan fotogrametri, seperti kemampuan untuk menembus vegetasi dan awan, serta menghasilkan peta dengan ketebalan vertikal yang tinggi. Namun, LiDAR juga memiliki beberapa kelemahan, seperti biaya yang tinggi, berat yang berat, dan keterbatasan dalam warna dan tekstur. Drone mapping memiliki banyak aplikasi di berbagai bidang, seperti pertanian, konstruksi, pertambangan, arkeologi, konservasi, dan lain-lain. Drone mapping dapat membantu dalam melakukan pengukuran, pemantauan, perencanaan, analisis, dan visualisasi dari area-area yang dipetakan. Untuk melakukan drone mapping, Anda membutuhkan beberapa hal, yaitu: – Drone yang dilengkapi dengan kamera atau LiDAR – Perangkat lunak untuk merencanakan rute terbang drone – Perangkat lunak untuk memproses data gambar atau laser menjadi peta 3D – Komputer atau laptop yang memiliki spesifikasi yang cukup untuk menjalankan perangkat lunak tersebut – Koneksi internet untuk mengunggah data dan mengunduh peta Berikut ini adalah langkah-langkah umum untuk melakukan drone mapping: 1. Tentukan area yang ingin dipetakan dan tujuan dari pemetaan tersebut 2. Pilih teknologi yang sesuai dengan kebutuhan Anda, yaitu fotogrametri atau LiDAR 3. Gunakan perangkat lunak untuk merencanakan rute terbang drone sesuai dengan parameter yang diinginkan, seperti ketinggian terbang, kecepatan terbang, overlap foto atau laser, orientasi kamera atau LiDAR, dan lain-lain 4. Lakukan penerbangan drone sesuai dengan rute yang telah direncanakan dan pastikan drone mengambil gambar atau data laser dengan baik 5. Unduh data gambar atau laser dari drone ke komputer atau laptop Anda 6. Gunakan perangkat lunak untuk memproses data gambar atau laser menjadi peta 3D dengan menggunakan algoritma yang sesuai, seperti stitching, alignment, georeferencing, orthorectification, dan lain-lain 7. Simpan peta 3D dalam format yang dapat dibaca oleh perangkat lunak lain, seperti GeoTIFF, LAS, OBJ, dan lain-lain 8. Unggah peta 3D ke platform online yang dapat menyimpan, menampilkan, dan membagikan peta Anda, seperti ArcGIS Online, DroneDeploy, Pix4D Cloud, dan lain-lain 9. Lakukan analisis dan visualisasi dari peta 3D sesuai dengan tujuan Anda, seperti mengukur jarak, luas, volume, kemiringan, ketinggian, dan lain-lain Source: (1) The Basics of Drone Mapping – How to Get Started. https://pilotinstitute.com/drone-mapping-basics/. (2) A Comprehensive Beginner’s Guide to Drone Mapping – 3D Insider. https://3dinsider.com/drone-mapping-guide/. (3) How is drone mapping used? | Propeller. https://www.propelleraero.com/blog/how-is-drone-mapping-used/. (4) GIS Drone Mapping | 2D & 3D Photogrammetry | ArcGIS Drone2Map – Esri. https://www.esri.com/en-us/arcgis/products/arcgis-drone2map/overview. (5) What is Drone Mapping? – Drone Tech Planet. https://www.dronetechplanet.com/what-is-drone-mapping/.
DJI Avata – Rasakan Sensasi Terbang dengan Drone

DJI Avata – Rasakan Sensasi Terbang dengan Drone Drone FPV Avata: Drone Terbang yang Cocok untuk Semua Tingkat Kemampuan Jika Anda menyukai sensasi terbang dengan drone, Anda mungkin tertarik dengan drone FPV (First-Person View) yang memungkinkan Anda melihat apa yang dilihat oleh drone melalui kacamata khusus. Salah satu drone FPV terbaru dan terbaik di pasaran adalah DJI Avata, yang dirilis pada Agustus 2021. Drone ini menawarkan pengalaman terbang yang imersif, intuitif, dan menyenangkan untuk semua tingkat kemampuan. Apa itu Drone FPV Avata? Drone FPV Avata adalah drone kedua dan terbaru dari DJI yang menggunakan sistem FPV, setelah DJI FPV yang dirilis pada awal 2021. Drone ini memiliki desain yang lebih kecil, ringan, lincah, dan cinewhoop, yaitu desain di mana baling-baling dilindungi oleh rangka drone. Drone ini dirancang dengan menggunakan aksesori kacamata DJI Googles 2/FPV Goggles V2 serta remote control DJI Motion/DJI FPV 2. Tujuannya agar operator drone bisa melihat lebih nyata dan seakan tengah “terbang” di udara. Drone ini juga dilengkapi dengan kamera 4K yang dapat merekam video dengan resolusi tinggi dan stabilisasi gambar. Selain itu, drone ini memiliki transmisi video HD dengan latensi rendah, sehingga Anda dapat melihat gambar dengan jelas dan lancar. Drone ini juga memiliki fitur-fitur cerdas yang membuatnya mudah dan aman untuk dikendalikan, seperti mode penerbangan otomatis, sensor penghindar rintangan, baterai cerdas, dan lainnya. Apa Kelebihan Drone FPV Avata? Drone FPV Avata memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan drone FPV lainnya, antara lain: Desain cinewhoop yang membuatnya lebih tahan banting dan dapat terbang di ruang sempit. Kamera 4K dengan sensor 1/1.7 inci yang dapat merekam video dengan detail tinggi dan warna cerah. Kacamata DJI Goggles 2/FPV Goggles V2 yang memiliki layar Micro-OLED dengan resolusi tinggi dan nyaman dipakai. Remote control DJI Motion/DJI FPV 2 yang dapat mengontrol drone dengan gerakan tangan atau tombol-tombol. Mode penerbangan otomatis yang dapat menyesuaikan kecepatan dan arah drone sesuai dengan lingkungan sekitar. Sensor penghindar rintangan yang dapat mendeteksi objek di bawah drone dan menghentikan drone jika ada bahaya. Baterai cerdas yang dapat memberikan waktu terbang hingga 18 menit dan menampilkan informasi penting seperti daya tersisa dan suhu. Transmisi video HD dengan latensi rendah yang dapat memberikan gambar yang jelas dan lancar hingga jarak 11.6 km. Apa Kekurangan Drone FPV Avata? Drone FPV Avata juga memiliki beberapa kekurangan dibandingkan dengan drone FPV lainnya, antara lain: Harga yang cukup mahal, yaitu sekitar Rp 20 juta untuk paket lengkapnya. Kipas pendingin yang berisik saat beroperasi dan membutuhkan perawatan rutin. Keterbatasan dalam hal koreksi distorsi gambar saat merekam video. Kesulitan dalam hal perizinan dan regulasi untuk terbang di ruang udara tertentu. Kesimpulan Drone FPV Avata adalah drone terbang yang cocok untuk semua tingkat kemampuan. Drone ini menawarkan pengalaman terbang yang imersif, intuitif, dan menyenangkan dengan menggunakan kacamata khusus dan remote control. Drone ini juga dilengkapi dengan kamera 4K yang dapat merekam video dengan resolusi tinggi dan stabilisasi gambar. Selain itu, drone ini memiliki fitur-fitur cerdas yang membuatnya mudah dan aman untuk dikendalikan. Drone ini cocok bagi Anda yang ingin merasakan sensasi terbang seperti pilot sejati atau merekam video dari sudut pandang unik. Namun demikian, Anda juga harus mempertimbangkan harga, perawatan, dan regulasi sebelum membeli drone ini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang drone FPV Avata. Source: (1) DJI Avata review: the FPV drone suitable for all skill levels – Space.com. https://bing.com/search?q=Drone+FPV+Avata.(2) DJI Avata – DJI. https://www.dji.com/avata.(3) DJI Avata – Specs – DJI. https://www.dji.com/avata/specs.(4) DJI Avata Meluncur, Drone FPV yang Bisa Terbang 18 Menit – Kompas.com. https://tekno.kompas.com/read/2022/08/28/08000067/dji-avata-meluncur-drone-fpv-yang-bisa-terbang-18-menit.(5) FPV dron DJI Avata – SKLADEM | DronPro. https://dronpro.cz/fpv-dron-dji-avata.(6) DJI Avata review: the FPV drone suitable for all skill levels – Space.com. https://www.space.com/dji-avata-review.
Perbedaan antaraWiFi, LightBridge dan OcuSync

Perbedaan antaraWiFi, LightBridge dan OcuSync OcuSync vs WiFi vs LightBridge: Sistem Transmisi Drone DJI yang Perlu Anda Ketahui Jika Anda tertarik dengan drone kamera DJI, Anda mungkin pernah mendengar istilah OcuSync, WiFi, dan LightBridge. Apa sebenarnya itu dan apa perbedaannya? Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan secara singkat tentang ketiga sistem transmisi ini dan mengapa mereka penting untuk pengalaman terbang Anda. Apa itu Sistem Transmisi? Sistem transmisi adalah metode yang digunakan untuk menghubungkan drone dengan pengendali atau perangkat pintar yang Anda gunakan untuk mengendalikannya. Sistem transmisi mempengaruhi berbagai aspek kinerja drone, seperti jarak terbang, resolusi video, latensi transmisi, frekuensi kontrol, dan lainnya. DJI menggunakan tiga sistem transmisi utama dengan drone mereka; WiFi, OcuSync, dan LightBridge. Masing-masing sistem memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, tergantung pada jenis dan model drone yang Anda pilih. Apa itu WiFi? WiFi adalah sistem transmisi yang digunakan oleh DJI pada drone konsumen dan pemula mereka sebagai metode kontrol yang hemat biaya. Drone menggunakan WiFi pribadi sendiri yang pengguna hubungkan menggunakan kata sandi. WiFi DJI memungkinkan pengguna untuk mengontrol drone dengan pengendali khusus atau perangkat seluler, tetapi biasanya akan menghasilkan jarak yang lebih pendek. Drone DJI yang Menggunakan WiFi: DJI Spark , Mavic Air , DJI Mini , dan Mini SE . WiFi tersedia dengan dua pita frekuensi 2.4 dan 5.8 GHz, beralih secara otomatis untuk kontrol maksimal. DJI menggunakan dua bentuk WiFi; WiFi standar dengan Spark dan WiFi ditingkatkan dengan Mavic Air, Mini, dan Mini SE. WiFi standar memberikan Spark jarak transmisi Eropa hingga 500 m dan WiFi ditingkatkan memberikan Mavic Air, Mini, dan Mini SE jarak transmisi hingga 2.000 m. Jarak transmisi ini memungkinkan pengguna untuk menjaga VLOS (Visual Line of Sight) dengan drone mereka, salah satu peraturan di Inggris. Kedua sistem WiFi memberikan transmisi video 720p ke perangkat seluler yang terhubung. Ini memungkinkan tampilan yang jelas dari kamera drone untuk kontrol dan pengaturan gambar dll. Kelebihan WiFi DJI Transmisi WiFi ideal untuk drone konsumen DJI, membantu menekan biaya dibandingkan dengan sistem OcuSync dan LightBridge. WiFi juga mudah digunakan karena hanya membutuhkan kata sandi untuk terhubung dengan drone. Kekurangan WiFi DJI Transmisi WiFi memiliki beberapa keterbatasan dibandingkan dengan sistem lainnya. Pertama, jarak transmisi lebih pendek daripada OcuSync dan LightBridge, yang berarti Anda tidak dapat terbang terlalu jauh dari posisi Anda. Kedua, resolusi video lebih rendah daripada OcuSync dan LightBridge, yang berarti Anda tidak dapat melihat gambar dengan detail tinggi. Ketiga, WiFi lebih rentan terhadap interferensi sinyal dari perangkat WiFi lainnya di sekitar Anda, yang dapat menyebabkan gangguan atau pemutusan koneksi. Apa itu OcuSync? OcuSync adalah sistem transmisi canggih yang dikembangkan oleh DJI untuk drone kamera mereka. OcuSync dapat beroperasi pada frekuensi 2.4 GHz atau 5.8 GHz dan dapat beralih secara otomatis atau manual tergantung pada kondisi lingkungan. OcuSync juga dapat mengurangi latensi dan interferensi sinyal, sehingga memberikan koneksi yang lebih kuat dan stabil antara drone dan pengendali. Drone DJI yang Menggunakan OcuSync: Mavic Pro , Mavic 2 , Mavic Air 2 , Mavic Mini 2 , Mavic 3 , Phantom 4 Pro V2.0 , Inspire 2 , Matrice 200 Series V2 , Matrice 300 RTK , Matrice 600 Pro . OcuSync memiliki tiga versi: OcuSync 1.0, OcuSync 2.0, dan OcuSync 3.0. Versi terbaru, OcuSync 3.0, digunakan oleh DJI Mini 3 Pro dan dapat mencapai jarak transmisi hingga 12 km dengan resolusi 1080p. OcuSync 3.0 juga memiliki antena tambahan, bandwidth yang lebih besar, dan penyesuaian yang lebih baik. Kelebihan OcuSync DJI Transmisi OcuSync memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan sistem lainnya. Pertama, jarak transmisi lebih jauh daripada WiFi dan LightBridge, yang berarti Anda dapat terbang lebih bebas tanpa khawatir kehilangan sinyal. Kedua, resolusi video lebih tinggi daripada WiFi dan setara dengan LightBridge, yang berarti Anda dapat melihat gambar dengan detail tinggi. Ketiga, OcuSync dapat beralih antara dua frekuensi secara cerdas untuk menghindari interferensi sinyal dan meningkatkan stabilitas koneksi. Kekurangan OcuSync DJI Transmisi OcuSync memiliki beberapa keterbatasan dibandingkan dengan sistem lainnya. Pertama, biaya produksi lebih tinggi daripada WiFi, yang berarti drone yang menggunakan OcuSync biasanya lebih mahal daripada drone yang menggunakan WiFi. Kedua, OcuSync membutuhkan pendinginan aktif karena menghasilkan panas saat beroperasi, yang berarti drone dan pengendali membutuhkan kipas pendingin di dalamnya. Apa itu LightBridge? LightBridge adalah sistem transmisi digital HD yang dikembangkan oleh DJI untuk drone profesional mereka. LightBridge dapat beroperasi pada frekuensi 2.4 GHz atau 5.8 GHz dan dapat beralih secara otomatis atau manual tergantung pada kondisi lingkungan. LightBridge juga dapat mengurangi latensi dan interferensi sinyal, sehingga memberikan koneksi yang lebih kuat dan stabil antara drone dan pengendali. Drone DJI yang Menggunakan LightBridge: Phantom 3 Professional , Phantom 3 Advanced , Phantom 4 , Phantom 4 Pro (tidak termasuk V2.0), Inspire 1 , Inspire 1 Pro , Matrice 100 , Matrice 600 . LightBridge memiliki dua versi: LightBridge 1 dan LightBridge 2 . Versi pertama digunakan oleh Phantom 3 Professional/Advanced dan Inspire 1/Pro . Versi kedua digunakan oleh Phantom 4/Pro (tidak termasuk V2.0), Matrice 100/600 . Kelebihan LightBridge DJI Transmisi LightBridge memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan sistem lainnya. Pertama, jarak transmisi cukup jauh daripada WiFi tetapi kurang daripada OcuSync (tergantung pada versi), yaitu sekitar 5 km untuk versi pertama dan sekitar 7 km untuk versi kedua . Kedua, resolusi video cukup tinggi daripada WiFi tetapi kurang daripada OcuSync (tergantung pada versi), yaitu sekitar 720p untuk versi pertama dan sekitar 1080p untuk versi kedua . Ketiga, LightBridge dapat beralih antara dua frekuensi secara cerdas untuk menghindari interferensi sinyal dan meningkatkan stabilitas koneksi. Kekurangan LightBridge DJI Transmisi LightBridge memiliki beberapa keterbatasan dibandingkan dengan sistem lainnya. Pertama, biaya produksi cukup tinggi daripada WiFi tetapi kurang daripada OcuSync (tergantung pada versi), yaitu sekitar $1.400 untuk versi pertama dan sekitar $1.800 untuk versi kedua . Kedua, LightBridge membutuhkan pendinginan aktif karena menghasilkan panas saat beroperasi, yang berarti drone dan pengendali membutuhkan kipas pendingin di dalamnya. Kesimpulan OcuSync vs WiFi vs LightBridge adalah tiga sistem transmisi yang digunakan oleh DJI untuk drone kamera mereka. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, tergantung pada kebutuhan dan preferensi Anda sebagai pengguna. Secara umum, OcuSync lebih unggul daripada WiFi dan LightBridge dalam hal kinerja dan keandalan
DJI Mavic 3 Pro – Inspiration in Focus

DJI Mavic 3 Pro – Inspiration in Focus DJI Mavic 3 Pro adalah drone kamera unggulan dengan tiga lensa yang memiliki berbagai panjang fokus. Mavic 3 Pro memiliki kamera Hasselblad CMOS 4/3 dan dua kamera tele. Ketiga kamera pada versi Cine mendukung codec Apple ProRes. Mavic 3 Pro menawarkan waktu terbang maksimal 43 menit, penginderaan hambatan omnidirectional, transmisi video HD 15 km, dan fitur penerbangan lainnya. Kamera Hasselblad CMOS 4/3 memiliki resolusi 20 MP dan rentang dinamis 12.8 stop. Kamera ini dapat merekam video dengan resolusi hingga 5.1K/50fps atau 4K/120fps dengan bitrate hingga 200 Mbps. Kamera ini juga mendukung format D-Log dan HLG untuk memberikan fleksibilitas dalam proses pasca-produksi. Kamera tele terdiri dari dua lensa: medium tele dan tele. Medium tele memiliki sensor CMOS 1/1.3″ dengan resolusi 48 MP dan panjang fokus setara 70 mm. Tele memiliki sensor CMOS 1/2″ dengan resolusi 12 MP dan panjang fokus setara 166 mm. Kedua kamera ini dapat melakukan zoom optik hingga 28x dan zoom digital hingga 48x tanpa kehilangan kualitas gambar. Mavic 3 Pro juga dilengkapi dengan fitur penerbangan canggih yang meningkatkan keamanan dan kemudahan pengoperasian. Fitur-fitur ini antara lain: APAS (Advanced Pilot Assistance System) 5.0: sistem penghindaran hambatan yang dapat mendeteksi dan menghindari rintangan di depan, belakang, atas, bawah, kiri, dan kanan drone. AirSense: sistem penerima ADS-B yang dapat memberi peringatan kepada pengguna jika ada pesawat berawak di dekatnya. OcuSync 3.0: sistem transmisi video HD yang dapat menjangkau jarak hingga 15 km dengan latensi rendah dan anti-interferensi. MasterShots: mode perekaman otomatis yang dapat menghasilkan video profesional dengan berbagai templat dan efek. FocusTrack: mode pelacakan subjek yang dapat mengikuti objek secara akurat dan stabil dengan menggunakan teknologi ActiveTrack 5.0, Spotlight 2.0, dan Point of Interest 4.0. Mavic 3 Pro tersedia dalam dua versi: Mavic 3 Pro dan Mavic 3 Pro Cine. Versi Cine memiliki penyimpanan internal sebesar 1 TB yang mendukung codec Apple ProRes RAW dan Apple ProRes HQ untuk kualitas gambar yang lebih tinggi. DJI Mavic 3 Pro adalah drone kamera unggulan yang cocok untuk para penggemar fotografi, fotografer profesional, dan studio film/televisi yang ingin mengabadikan momen-momen inspiratif dengan fokus yang tajam.¹² (1) DJI Mavic 3 Pro – Inspiration in Focus – DJI. https://www.dji.com/mavic-3-pro.(2) DJI Mavic 3 Pro – Specs – DJI. https://www.dji.com/mavic-3-pro/specs.(3) Buy DJI Mavic 3 Pro (DJI RC) – DJI Store. https://store.dji.com/product/dji-mavic-3-pro. https://youtu.be/r5kukRMmZNI
SIDOPI GO: Cara Mendaftar

Sebelum menerbangkan Pesawat Udara Kecil Tanpa Awak / Drone, langkah apa saja yang harus saya lakukan? Drone adalah pesawat udara tanpa awak yang dapat dikendalikan secara jarak jauh atau otomatis. Drone memiliki berbagai fungsi dan manfaat, seperti untuk fotografi, survei, pemetaan, pertanian, keamanan, hiburan, dan lain-lain. Namun, drone juga dapat menimbulkan risiko dan gangguan bagi keselamatan penerbangan dan kepentingan nasional jika tidak dioperasikan dengan benar dan bertanggung jawab. Untuk itu, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah mengeluarkan peraturan tentang pengoperasian drone di Indonesia, yaitu Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 180 Tahun 2015 tentang Pengendalian Pengoperasian Pesawat Udara Tanpa Awak di Ruang Udara yang Dilayani Indonesia. Peraturan ini mengatur tentang klasifikasi drone, persyaratan teknis, persyaratan administratif, prosedur pengoperasian, dan sanksi bagi pelanggar. Salah satu persyaratan administratif yang harus dipenuhi oleh pengguna drone adalah melakukan registrasi drone dan pilot drone serta mendapatkan persetujuan pengoperasian drone dari otoritas penerbangan. Registrasi drone dan pilot drone bertujuan untuk mengidentifikasi dan memverifikasi data drone dan pilot drone yang akan dioperasikan. Persetujuan pengoperasian drone bertujuan untuk memastikan bahwa pengoperasian drone dilakukan sesuai dengan ketentuan dan tidak mengganggu keselamatan penerbangan dan kepentingan nasional. Untuk mempermudah proses registrasi dan persetujuan pengoperasian drone, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah meluncurkan aplikasi SIDOPI GO pada tanggal 15 Juni 2022. SIDOPI GO adalah singkatan dari Sistem Registrasi Drone, Pilot Drone dan Persetujuan Pengoperasian Drone. Ini adalah aplikasi yang berbasis web yang dapat diakses melalui situs https://imsis-djpu.dephub.go.id/SidopiGO/Web/ Mendaftarkan Registrasi Pesawat Udara Kecil Tanpa Awak sampai mendapatkan tanda pendaftaran yang menandakan bahwa Pesawat Udara Kecil Tanpa Awak yang saya miliki telah teregistrasi secara resmi oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. (Regulations Ref.: KP 242 Tahun 2019) Mengajukan permohonan Remote Pilot Certificate (RPC) dengan KATEGORI: Small Unmanned Aircraft System (berat maksimal PUTA yang dioperasikan tidak lebih dari 55 lbs atau 25 kilogram) sampai mendapatkan Sertifikat Remote Pilot yang diterbitkan secara resmi oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. (Regulations Ref.: PM 63 Tahun 2021) Mengajukan Permohonan Persetujuan Operasi Pesawat Udara Tanpa Awak untuk bisa menerbangkan Pesawat Udara Tanpa Awak pada wilayah dan waktu yang ditentukan agar tidak memiliki efek negatif pada keamanan penerbangan di Indonesia. (Regulations Ref.: PM 37 Tahun 2020) Bebas biaya, begini cara registrasi Drone dan Pilot Drone Indonesia melalui aplikasi SIDOPI GO Buka laman website https://imsis-djpu.dephub.go.id/SidopiGO/Web/ lalu Klik untuk Daftar Isi biodata: Nama Lengkap, Alamat Email, Pasword (yang mudah diingat). Nomor telepon/handphone, alamat lengkap. Lalu klik Daftar Akun. kemudian periksa email untuk verifikasi (klik link yang dikirimkan ke email untuk verifikasi) Setelah proses verifikasi selesai, maka kita bisa login dengan memasukkan alamat email, password dan angka pada bagian Captcha, kemudian klik tombol login. Kemudian klik menu + Penerbitan RPC Kemudian Klik + Add New Kemudian isi Biodata. Yang bertanda * wajib di isi. Setelah diisi dan upload 6 dokumen: Surat permohonan, DGCA Form No. 107-01, Tanda Pengenal (KTP/SIM/PASPORT), Pas Photo Background Merah, Sertifikat Training NUSADRONE, Surat Sehat berlaku 3×24 Jam. Lalu Klik buat Pengajuan Setelah itu klik Detail Dan terakhir klik Submit Pengajuan (sampai status Verifikasi Dokumen)
Pemaparan Visi & Misi NUSADRONE di DKPPU

Pemaparan Visi & Misi NUSADRONE di DKPPU Pada tanggal 22 Februari 2023, Direktur Nusadrone, Anton Chandra didampingi oleh Dr. M Akbar Marwan Ketua Umum APDI, memenuhi undangan Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) di Jakarta. Undangan ini bertujuan untuk penyamaan standard dan persepsi Pelatihan Drone Berlisensi antara Nusadrone sebagai Official Training Center dan DKPPU selaku regulator serta membahas potensi kerjasama di masa depan. Saat bertemu dengan Direktur DKKPU, Captain M. Mauludin (Boy), Anton Chandra memaparkan visi dan misi Nusadrone dalam mengembangkan kualitas pelatihan drone di Indonesia. Ia juga menjelaskan berbagai program dan kegiatan yang telah dilakukan oleh Nusadrone untuk memajukan industri drone di Indonesia, seperti pelatihan dan sertifikasi untuk pilot drone, pengembangan teknologi drone, dan penyediaan jasa drone untuk berbagai keperluan. Direktur DKPPU, Captain M. Mauludin (Boy), menyambut baik pemaparan dari Direktur Nusadrone dan mengapresiasi kontribusi Nusadrone dalam mengembangkan industri pelatihan drone di Indonesia. Ia juga mengungkapkan keinginan DKPPU untuk terus bekerja sama dengan Nusadrone dalam meningkatkan kualitas dan keselamatan penggunaan drone di Indonesia. Selama pertemuan, kedua belah pihak juga membahas berbagai isu terkait industri drone di Indonesia, seperti regulasi penggunaan drone, keamanan drone, dan perkembangan teknologi drone di masa depan. Kedua belah pihak sepakat untuk terus menjalin kerjasama yang erat untuk memajukan industri drone di Indonesia. Setelah pertemuan, Direktur Nusadrone, Anton Chandra, menyatakan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari Direktur DKPPU dan berharap dapat bekerja sama dengan DKPPU untuk mengembangkan industri drone di Indonesia. Ia juga mengungkapkan bahwa Nusadrone akan terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan keselamatan penggunaan drone di Indonesia melalui berbagai program dan kegiatan yang diadakan oleh Nusadrone.
Tips membawa Drone ke dalam pesawat terbang

Tips membawa Drone ke dalam pesawat terbang Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menerbitkan surat edaran (SE) terkait petunjuk teknis penanganan pesawat udara kecil tanpa awak (small unmanned aircraft system/drone) yang dibawa penumpang ke dalam pesawat udara. Dalam SE bernomor AU.201/16/23/DJPU.DKP-2022 tersebut, penanganan pesawat udara kecil tanpa awak yang dibawa penumpang ke dalam pesawat udara dilakukan oleh Badan Usaha Angkatan Udara dan Perusahaan Angkutan Udara Asing serta Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara dan Badan Usaha Bandar Udara. Kemudian memastikan bahwa pesawat udara kecil tanpa awak mengandung baterai lithium atau lithium-ion yang harus memenuhi sejumlah kriteria. Adapun kriteria tersebut adalah: Baterai lithium atau lithium-ion harus dilepas/terpisah dari pesawat udara kecil tanpa awak.b. Baterai lithium atau lithium-ion pesawat udara kecil tanpa awak harus diangkut sebagai bagasi kabin.c. Baterai lithium atau lithium-ion harus mempunyai daya jam (watt-hour) tidak lebih dari 100 Wh.d. Baterai lithium atau lithium-ion yang mempunyai daya jam lebih dari 100 Wh tapi tidak lebih dari 100 Wh.e. Baterai lithium atau lithium-ion yang mempunyai daya jam lebih dari 160 Wh atau besarnya daya jam tidak dapat diidentifikasi maka dilarang dibawa ke pesawat udara.f. Baterai lithium atau lithium-ion cadangan yang diizinkan dibawa setiap penumpang paling banyak dua unit.g. Baterai lithium atau lithium-ion cadangan harus ditempatkan dalam bagasi kabin dan dilindungi secara terpisah sehingga tidak terjadi hubungan arus pendek. Tips Membawa Drone di Pesawat Terbang 1. Baterai di Bawah 30% Seperti aturan yang ada, baterai tidak boleh lebih dari 100 Wh dan 160 Wh. Karena itu Anda bisa memastikan baterai drone kapasitasnya berada di bawah 30% terutama jika baterai dan drone berada dalam satu penerbangan yang sama. 2. Pisahkan Drone dan Baterai Sesuai dengan aturan, Anda wajib melepas baterai dan drone untuk urusan keamanan dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti korsleting karena arus pendek. Setelah sampai di tempat tujuan, barulah Anda bisa memasangnya kembali baterai tersebut ke dalam bodi drone untuk digunakan. 3. Gunakan LiPo Safe Bag Gunakan tas khusus yang mampu menjaga baterai dengan baik, mulai dari kelembaban, tekanan, dan suhunya. Banyak maskapai penerbangan yang mewajibkan pengguna untuk menggunakan tas khusus baterai (safe bag) untuk traveling dengan membawa drone. 4. Gunakan Tas Khusus Drone Tas atau case untuk drone juga wajib digunakan saat membawa drone di pesawat terbang. Pilih tas khusus drone yang cocok dengan drone milik Anda. Sehingga drone lebih aman saat dibawa dalam perjalanan jauh sekalipun. 5. Simpan Drone dan Baterai di bagasi Kabin pesawat Pastikan untuk menyimpan baik baterai maupun drone di dalam bagasi kabin pesawat. Tujuannya agar jika terjadi sesuatu, maka Anda bisa dengan mudah mengambil tindakan dengan lebih tepat mengingat Anda yang lebih paham dengan barang bawaan Anda. Dalam hal ini, usahakan sudah lolos cek dari pihak bandara. Pilih tas yang paling compact dengan ukuran drone Anda supaya tidak kebesaran saat masuk kabin.
Pelatihan NusaDrone Angkatan 33

Terimakasih kepada PT. SIS (Adaro) yang sudah mengadakan Pelatihan & Sertifikasi Remote Pilot nya kepada kami di NUSADRONE selama 6 hari secara inhouse di Tabalong, Kalimantan Selatan. NUSADRONE adalah Pusat Pelatihan Remote Pilot yang secara resmi sudah terverifikasi DKPPU sebagai UASTC – 05 Semua Peserta di NUSADRONE otomatis akan mendapatkan keanggotaan Asosiasi Pilot Drone Indonesia @apdi.id agar setelah mendapatkan RPC peserta bisa berinteraksi dengan ribuan member APDI dari seluruh Indonesia yang memiliki 24 Regional. Tahapan mendapatkan RPC (Remote Pilot Certificate) Kemenhub silahkan swipe foto-fotonya yah👌 Untuk penawaran pelatihan dan sertifikasi remote pilot secara inhouse bisa menghubungi admin di +62 888 8067 789 (April) atau mengisi form di website www.nusadrone.id untuk mendapatkan surat penawaran dan juga download proposal🙏🏻 #pelatihandrone #remotepilot #sertifikasipilot #sertifikasiremotepilot #sertifikasidrone #pertambangan #batubara #coal #oliandgas #tabalong #kalsel #dronepilotlisensiindonesia #sidopi #dkppu #kemenhub #apdi #nusadrone #angkatan33 #infrastruktur #dronemapping #droneinspection #virtualtour #jutnalistik #sar #drone #licensedronepilot #aerialfoto #aerialvideo #aerialmapping #terbangterus